30 Desember 2008

STATEMEN AKHIR TAHUN DPP GEMA NUSANTARA

"TAHUN 2008, Setahun GEMA NUSANTARA Berdiri"

Tahun 2008 sebentar lagi akan berlalu, tahun yang masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana ketidakpastian hidup, kesengsaraan, dan belum jelasnya arah perekonomian bangsa menjadi rona kehidupan yang sedikit demi sedikit mulai mengeliat menampakan kegelisahannya.

Di tahun 2008 ini pula organisasi tercinta kita Gerakan Muda Nusantara (Gema Nusantara) tepat berdiri satu tahun lamanya. Selama satu tahun perjalanan GEMA Nusantara, banyak hal yang dirasakan dari dinamika organisasi. Mulai dari lemahnya pemahaman anggota tentang organisasi, sampai dalam hal manajemen organisasi. Kelemahan anggota tentang organisasi adalah kelemahan mendasar namun merupakan hambatan yang cukup vital, hal ini menyebabkan anggota menjadi minim kreatifitas dalam mengembangkan organisasi. Tidak jarang anggota menjadi peragu untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda organisasi.

Sebagai contoh perdebatan tentang "komersialisasi organisasi" yang terjadi di salah satu DPD kita. Seharusnya ini menjadi satu bahasan yang menarik jika perdebatannya terorganisir dengan baik, sayangnya ini hanya menjadi debat kusir belaka yang tidak memecahkan sebuah solusi. Dalam berorganisasi para anggota yang diserahkan dan dipercayakan menjabat pengurus baik DPP, DPW, DPD, Komisariat, bahkan unit kerja sekalipun memiliki wewenang untuk secara mandiri membiaya aktifitas strukturnya. Tentunya selama tidak bertentangan dengan AD/ART GEMA NUSANTARA, dimana mengenai pendanaan sudah diatur rambu-rambunya sedemikuan rupa.

Sehingga akan sangat mudah dijawab tentang "Komersialisasi Organisasi" yang menjadi debat kusir di salah satu DPD kita itu. Jelasnya selama hal tersebut tidak menguntungkan secara pribadi anggota-anggota yang mengkomersilkan organisasi tidaklah menjadi masalah. Yang perlu digarisbawahi adalah setiap bentuk kerjasama dengan pihak lain, kerja sama tersebut haruslah menguntungkan organisasi dan bentuknya tidak mengikat secara permanen.

Dalam hal manajemen organisasi sangat terlihat betapa begitu lemahnya organisasi kita, mulai dari belum adanya kantor tetap sampai masih tumpang tindihnya peran struktural organisasi. Sehingga hal ini menyebabkan tidak berjalannya tugas pokok dan fungsi dari masing-masing departemen, divisi, maupun biro-biro.

Belum lagi masalah feodalistik yang masih ada dan cendrung ada tendensi dipertahankan, hampir membuat organisasi kita stagnan. Dimana sekian lama kita tergantung pada satu orang yang ternyata secara pemahaman organisasinya masih lemah dan menjalankan organisasi tergantung mood dan selera kepalanya. Misalnya dalam kasus DEPOK, setahun GEMA DEPOK berjalan dinamika organisasi selalu dan selalu berkutat pada kasus-kasus lama dan romantisme belaka sehingga cendrung tidak mengalami kemajuan yang berarti sekedar menjadi organisasi event semata (organisasi baru berjalan jika ada even atau parahnya lagi jika pengurus disana sedang mood menjalankan organisasi). Hal tersebut belum lagi ditambah kuatnya rasa curiga saling mecurigai sesama anggota, yang membuat Depok selalu menyibukan dirinya dengan politik gosip dan was-was. Kondisi tersebutlah yang akhirnya organisasi berjalan tidak sehat dan mengalami stagnan.

Hal-hal tersebut adalah sebuah kendala yang mesti cepat diselesaikan atau ditinggalkan sama sekali demi kemajuan organisasi. Untuk itulah Sekjend DPP mengambil inisiatif untuk menarik sentral organisasi dikembalikan kepada AD/ART yaitu di pusatkan di Jakarta. Demi menjaga roda organisasi dan tanggungjawab moral akan berdirinya GEMA NUSANTARA.

Selama diubahnya sentral organisasi dari Depok yang penuh dengan nuansa intrik dan konflik ke Jakarta, patut disyukurin sedikit demi sedikit organisasi mulai tertata rapi. Rapat-Rapat DPP walau belum berjalan secara sempurna dimana masing-masing departemen-departemen belum dapat menjalankan rapat. Namun dengan lintas departmen beberapa aktifitas organisasi dapat dijalankan seperti :
1. Aksi Hari HAM 10 Desember 2008 di Kedubes AS
2. Audiensi DPP dengan KPK
3. Peringatan 1 Muharam 1430 H
4. Diundangnya GEMA pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-44 bersama SBY dan
Menkes RI
5. Diundangnya GEMA Workshop Magemen Organisasi oleh KNPI yang diadakan oleh
kesbangpol pemda Jaksel

Selain itu mulai terjalinnya komunikasi dengan daerah-daerah, yang saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain juga terbentuknya DPD-DPD GEMA yang baru.

Semua diatas memberikan pelajaran berarti bagi kita semua selama satu tahun berjalannya GEMA NUSANTARA. Yaitu, selama ada kemau dan memaksimalkan apa yang ada walu seminim yang kita punya. Maka organisasi akandapat berjalan walau perlahan namun mulai menemukan bentuknya.

Akhirnya DPP GEMA NUSANTARA mengucapkan : "Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1430 H Setiap hari Adalah Hijrah, Setiap Tanah adalah madinah" dan juga "Selamat Tahun Baru 2008" Semoga ditahun 2009 GEMA NUSANTARA makin solid dan maju untuk Kejayaan Bangsa.

Jakarta, 30 Desember 2008
SEKJEND DPP GEMA NUSANTARA
Agung Nugroho