18 Desember 2008

KLASIFIKASI PARPOL, CALEG DAN CAPRES PILIHAN RAKYAT (Departemen Agitasi dan Propaganda ILALANG)

KLASIFIKASI PARPOL, CALEG DAN CAPRES PILIHAN RAKYAT (Departemen Agitasi dan Propaganda ILALANG)

KRITERIA PARTAI POLITIK PILIHAN RAKYAT:

*Tidak berwatak sektarian

Artinya tidak membatasi atau mengkhususkan diri pada suatu symbol apapun, baik, ras, suku, dan agama. Hendaknya partai berwatak demokratis, bisa menaungi perbedaan yang berkewajiban menghargai identitas masyarakat.

*Berpihak pada kepentingan rakyat miskin

Partai harus membela dan bersandar pada kepentingan rakyat miskin, sebab selama ini apalagi menjelang pemilihan umum, mereka selalu dijadikan 'barang dagangan', suaranya hanya dipergunakan untuk meraup perolehan suara terbanyak bagi partai partai besar yang licik dengan kata lain mereka hanya dijadikan embel embel. Namun setelah itu mereka dilupakan. Maka itu partai harus berdiri di garis depan membela kepentingan rakyat miskin, bukan hanya menginginkan suaranya.

*Tidak sepakat dengan privatisasi

Artinya aset aset Negara tidak dikuasasi oleh sekelompok pengusaha pengusaha, sehingga keuntungan jatuh ke tangan mereka padahal seharusnya keuntungannya mengalir ke rakyat untuk menyejahterakan hajat hidup rakyat. Berangkat dari situ partai harus dengan tegas menolak privatisasi.

*Berpihak pada kedaulatan ekonomi nasional

Ekonomi kita selama ini didikte oleh asing dan pengusaha pengusaha besar Indonesia yang tidak memikirkan nasib bangsanya sendiri yang sengsara. Maka dari itu seharusnya ekonomi kita berdiri di atas kaki sendiri di atas kontrol mayoritas rakyat (pekerja), mandiri, jangan mau didikte oleh pihak asing. Mengembangkan industri nasional di tangan bangsa Indonesia. Partai harus mempunyai kedaulatan teguh membela ekonomi bangsa sendiri.

*Berpihak pada kepentingan buruh, tani, dan nelayan

Buruh, tani, dan nelayan adalah mayoritas masyarakat Indonesia.. Namun kondisi mereka ini selalu tertindas dan terpinggirkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada mereka. Partai harus peduli dengan nasib mereka, namun tidak sebagai jargon saja, tapi harus ikut memperjuangkannya.

KRITERIA CALON LEGISLATIF PILIHAN RAKYAT:

*Tidak melakukan money politik pada proses pencalonan.

Artinya tidak melakukan praktek KKN untuk memuluskan dan memenangkan jalan menuju kursi calon legislatif.

*Bersih dari korupsi

Berkaitan dengan tidak melakukan money politik, serta bukan tokoh yang pernah terlibat kasus korupsi.

*Tidak melakukan pelanggaran HAM

Bukan tokoh yang mempunyai rekam jejak pelanggaran HAM, baik tindakan teror, penculikan, dan pembunuhan terhadap individu atau sekelompok orang yang berseberangan atau berbeda pendapat dengan dirinya.

*Menjunjung tinggi nilai nilai humanisme.

Menghormati hukum dan hak hak asasi manusia, serta peduli terhadap nasib rakyat tertindas.

*Tidak berpaham eksklusifisme

Artinya tidak menutup diri atau mementingkan diri sendiri dan kawan kawan yang membantunya. Seharusnya berpihak pada kepentingan terlepas dari isu SARA dan golongan.

*Memiliki moralitas yang tinggi terhadap posisi dan peran kaum perempuan

Calon legislatif laki laki tidak memandang rendah terhadap calon legislatif perempuan. Mereka juga memiliki posisi dan hak yang sama untuk berpartisasi dalam pemilihan calon legislatif. Kesetaraan gender adalah prinsip pokok yang harus dipegang.

*Dekat dengan konstituen

Tidak hanya memanfaatkan dukungan rakyat ketika mendekati pemilihan, dan ditinggalkan begitu saja setelah menang atau setelah masa pemilihan caleg selesai. Harus dikenal baik oleh rakyat dan mempunyai nama yang besih di tengah rakyat, berdedikasi tinggi.

*Berani menentang kebijakan yang merugikan rakyat

KRITERIA CALON PRESIDEN PILIHAN RAKYAT:

*Tidak pernah terlibat pelanggaran HAM.

*Bukan dari kalangan militer

Terbukti selama ini militer tidak lebih daripada penindas rakyat sendiri, bahkan banyak juga yang berkiblat pada kepentingan asing maupun kepentingan elit lokal untuk menjaga kepentingan bisnis mereka di Indonesia. Mereka selalu melakukan pendekatan keamanan dengan kekerasan. Calon presiden harus tegas, berani membela kepentingan rakyat namun tidak berwatak militer.

*Bukan kroni orde baru

Bukan berasal dari sisa sisa orde baru. Baik wataknya maupun sikap politiknya yang cenderung pragmatis (berpikir jangka pendek) dan korup.

*Tidak pernah melakukan penjualan aset Negara

Tidak menggadaikan aset Negara kepada pihak asing. Aset aset Negara termasuk Telkomsel, Indosat, Pertamina, PLN, PERURI BULOG, Dirgantara, dll.

*Bukan antek antek imperialisme neoliberal

Bukan penjual bangsa sendiri dan tidak meghamba kepada pengusaha asing, artinya bukan penjual industri dalam negeri dan sektor sektor kepada asing.

*Tidak berpaham eksklusifisme dan sektarian

Tidak memihak salah satu golongan, suku, ras, dan agama.

*Berani secara terbuka menentang pengaruh dan kebijakan asing.

*Berani melawan tekanan lembaga donor (Bank Dunia, CGI)).

Menolak bantuan luar negeri yang pada hakekatnya menguntungkan sepihak dan merugikan pihak lain.

*Berani menghapuskan hutang luar negeri

Hutang luar negeri yang menyebabkan masyarakat Indonesia terjerat dalam lubang kemiskinan dan kesengsaraan terus menerus, maka itu kita butuh calon presiden yang punya komitmen untuk berani dan tegas dalam menghapuskan hutang luar negeri.

*Tidak pernah gagal dalam mempertahankan wilayah Negara.

Tidak pernah membiarkan kesenjangan ekonomi terjadi antara pemerintah pusat dengan daerah. Melakukan distribusi ekonomi secara adil akan mencegah terjadinya separatisme.

*Berpihak pada kesejahteraan buruh, tani, dan nelayan.

*Mampu membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya

*Mengalokasikan dana APBN lebih besar untuk sektor sektor produktif masyarakat. Seperti sektor pendidikan, kesehatan, dan perumahan.