30 Desember 2008

STATEMEN AKHIR TAHUN DPP GEMA NUSANTARA

"TAHUN 2008, Setahun GEMA NUSANTARA Berdiri"

Tahun 2008 sebentar lagi akan berlalu, tahun yang masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana ketidakpastian hidup, kesengsaraan, dan belum jelasnya arah perekonomian bangsa menjadi rona kehidupan yang sedikit demi sedikit mulai mengeliat menampakan kegelisahannya.

Di tahun 2008 ini pula organisasi tercinta kita Gerakan Muda Nusantara (Gema Nusantara) tepat berdiri satu tahun lamanya. Selama satu tahun perjalanan GEMA Nusantara, banyak hal yang dirasakan dari dinamika organisasi. Mulai dari lemahnya pemahaman anggota tentang organisasi, sampai dalam hal manajemen organisasi. Kelemahan anggota tentang organisasi adalah kelemahan mendasar namun merupakan hambatan yang cukup vital, hal ini menyebabkan anggota menjadi minim kreatifitas dalam mengembangkan organisasi. Tidak jarang anggota menjadi peragu untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda organisasi.

Sebagai contoh perdebatan tentang "komersialisasi organisasi" yang terjadi di salah satu DPD kita. Seharusnya ini menjadi satu bahasan yang menarik jika perdebatannya terorganisir dengan baik, sayangnya ini hanya menjadi debat kusir belaka yang tidak memecahkan sebuah solusi. Dalam berorganisasi para anggota yang diserahkan dan dipercayakan menjabat pengurus baik DPP, DPW, DPD, Komisariat, bahkan unit kerja sekalipun memiliki wewenang untuk secara mandiri membiaya aktifitas strukturnya. Tentunya selama tidak bertentangan dengan AD/ART GEMA NUSANTARA, dimana mengenai pendanaan sudah diatur rambu-rambunya sedemikuan rupa.

Sehingga akan sangat mudah dijawab tentang "Komersialisasi Organisasi" yang menjadi debat kusir di salah satu DPD kita itu. Jelasnya selama hal tersebut tidak menguntungkan secara pribadi anggota-anggota yang mengkomersilkan organisasi tidaklah menjadi masalah. Yang perlu digarisbawahi adalah setiap bentuk kerjasama dengan pihak lain, kerja sama tersebut haruslah menguntungkan organisasi dan bentuknya tidak mengikat secara permanen.

Dalam hal manajemen organisasi sangat terlihat betapa begitu lemahnya organisasi kita, mulai dari belum adanya kantor tetap sampai masih tumpang tindihnya peran struktural organisasi. Sehingga hal ini menyebabkan tidak berjalannya tugas pokok dan fungsi dari masing-masing departemen, divisi, maupun biro-biro.

Belum lagi masalah feodalistik yang masih ada dan cendrung ada tendensi dipertahankan, hampir membuat organisasi kita stagnan. Dimana sekian lama kita tergantung pada satu orang yang ternyata secara pemahaman organisasinya masih lemah dan menjalankan organisasi tergantung mood dan selera kepalanya. Misalnya dalam kasus DEPOK, setahun GEMA DEPOK berjalan dinamika organisasi selalu dan selalu berkutat pada kasus-kasus lama dan romantisme belaka sehingga cendrung tidak mengalami kemajuan yang berarti sekedar menjadi organisasi event semata (organisasi baru berjalan jika ada even atau parahnya lagi jika pengurus disana sedang mood menjalankan organisasi). Hal tersebut belum lagi ditambah kuatnya rasa curiga saling mecurigai sesama anggota, yang membuat Depok selalu menyibukan dirinya dengan politik gosip dan was-was. Kondisi tersebutlah yang akhirnya organisasi berjalan tidak sehat dan mengalami stagnan.

Hal-hal tersebut adalah sebuah kendala yang mesti cepat diselesaikan atau ditinggalkan sama sekali demi kemajuan organisasi. Untuk itulah Sekjend DPP mengambil inisiatif untuk menarik sentral organisasi dikembalikan kepada AD/ART yaitu di pusatkan di Jakarta. Demi menjaga roda organisasi dan tanggungjawab moral akan berdirinya GEMA NUSANTARA.

Selama diubahnya sentral organisasi dari Depok yang penuh dengan nuansa intrik dan konflik ke Jakarta, patut disyukurin sedikit demi sedikit organisasi mulai tertata rapi. Rapat-Rapat DPP walau belum berjalan secara sempurna dimana masing-masing departemen-departemen belum dapat menjalankan rapat. Namun dengan lintas departmen beberapa aktifitas organisasi dapat dijalankan seperti :
1. Aksi Hari HAM 10 Desember 2008 di Kedubes AS
2. Audiensi DPP dengan KPK
3. Peringatan 1 Muharam 1430 H
4. Diundangnya GEMA pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-44 bersama SBY dan
Menkes RI
5. Diundangnya GEMA Workshop Magemen Organisasi oleh KNPI yang diadakan oleh
kesbangpol pemda Jaksel

Selain itu mulai terjalinnya komunikasi dengan daerah-daerah, yang saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain juga terbentuknya DPD-DPD GEMA yang baru.

Semua diatas memberikan pelajaran berarti bagi kita semua selama satu tahun berjalannya GEMA NUSANTARA. Yaitu, selama ada kemau dan memaksimalkan apa yang ada walu seminim yang kita punya. Maka organisasi akandapat berjalan walau perlahan namun mulai menemukan bentuknya.

Akhirnya DPP GEMA NUSANTARA mengucapkan : "Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1430 H Setiap hari Adalah Hijrah, Setiap Tanah adalah madinah" dan juga "Selamat Tahun Baru 2008" Semoga ditahun 2009 GEMA NUSANTARA makin solid dan maju untuk Kejayaan Bangsa.

Jakarta, 30 Desember 2008
SEKJEND DPP GEMA NUSANTARA
Agung Nugroho

29 Desember 2008

DPD JAKSEL PERINGATI 1 MUHARAM 1430 H

Samali, Pejaten Barat (29/12/08). DPD JAKSEL mengadakan peringatan Tahun Baru Hijriyah 1430 H bersama dengan lansia dan janda binaan PUSAKA III. Acara yang bertema "Setiap Hari Adalah "Hijrah", Setiap Tanah adalah "Madinah"" diharapkan agar kita semua setiap hari dapat hijrah dari kemaksiaatan kepada ketaqwaan.




Acara yang dihadiri oleh lebih dari 70 orang tersebut, juga dihadiri oleh SEKJEND DPP GEMA NUSANTARA Agung Nugroho dan Dept. Kesra Biro Kerohanian Alex Fuad Gunawan. Dimulai pukul 10.00 yang dibuka dengan do'a, shalawat, tahlil. yang dipimpin oleh Ustjah. Siti Maryam.




Acara ditutup pukul 12.00 wib dengan membagikan 50 paket sembako kepada 50 orang janda.

DPD GEMA NUSANTARA JAKSEL MENGADAKAN PERINGATAN TAHUN BARU ISLAM 1430 H

Samali, Pejaten barat (29/12/08). DPD GEMA Nusantara bersama dengan para lansia PUSAKA II mengadakan peringatan tahun baru Hijriyah 1430 H. Dengan Tema "Setiap hari adalah "Hijrah", Setiap Tanah adalah Madina". Acara yang diadakan di Mushala Al-Muhajidin Pejaten Barat dihadiri oleh 70 peserta.


Acara dimulai pada pukul 10.00 dan berakhir pukul 12.00, dipimpin oleh Ustajah Siti Maryam. Dengan pembacaan shalawat, tahlil, dan do'a bersama. Setelah itu GEMA NUSANTARA Jaksel membagikan bingkisan paket semabako sebanyak 50 paket kepada 50 orang janda.


BERGEMALAH NUSANTARAKU...!

AUDIENSI DPP GEMA NUSANTARA DENGAN KPK

Jakarta, 23 Desember 2008. DPP GEMA NUSANTARA diterima oleh KPK untuk beraudiensi mengenai rencana DPP GEMA NUSANTARA mengadakan DEKLARASI PENANDATANGAN PETISI ANTI KORUPSI CALEG 2009.



KPK sendiri diwakili oleh Jubir KPK Bpk. Johan Budi. Dalam pembicaraan pada intinya KPK mendukung rencana GEMA yang dianggap sebagai peran serta masyarakat Dalam pemberantasan KORUPSI di Indonesia.


Dalam kesempatan tersebut KPK juga menjelaskan bahwa saat ini sedang mengalami pengembosan peran KPK. Misalnya tertundanya pembahasan RUU TIPIKOR.

DPD GEMA NUSANTARA JAKSEL MENGIKUTI WORKSHOP BAKESBANG PEMDA JAKSEL

Duren Tiga, JAKSEL (൨൩/൧൨/൦൮). DPD GEMA NUSANTARA JAKSEL menghadiri WORKSHOP Manajemen Organisasi, acara yang diprakasai oleh KNPI JAKSEL bekerja sama dengan BAKESBANG PEMKOT JAKSEL.


Turut hadir mendampingi DPD GEMA NUSANTARA JAKSEL, SEKJEND DPP dan Ketua Departemen Kesra DPP. acara tersebut melatih para peserta bagaimana memanagemen Organisasi secara modern.



22 Desember 2008

GEMA NUSANTARA DPD JAKARTA SELATAN MENGHADIRI PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL

PRJ-Kemayoran , 19 Desember 2008. DPD GEMA NUSANTARA JAKARTA SELATAN menghadiri undangan Dewan Kesehatan Rakyat pada acara Hari Kesehatan Nasional yang diadakan di PRJ Kemayoran.

Bersama Presiden SBY dan Menkes RI, HKN ke ൪൪ mengangkat tema "Rakyat Sehat, Kualitas Bangsa Meningkat". Berangkat dari pukul ൬.൩൦ wib Bersama 50 orang anggota dan simpatisan GEMA NUSANTARA JAKARTASELATAN. Ibu-ibu dari Jatipadang sedang asik menyimak suguhan hiburan....
Lutfi Bachtiar, Ketua DPD GEMA NUSANTARA Bersama para peserta


Pasukan GEMA NUSANTARA DPD Jaksel sedang menikmati snack yang diberikan pantia

Sekjend DPP GEMA NUSANTARA, Agung Nugroho. Tampak serius menyimak acara demi acara.


Ketua Departemen Kesra DPP GEMA NUSANTARA, Prawitno dan Ketua Departemen Pengembangan Organisasi DPP, Asep Firdaus. Asyik menikmati snack (laper sih blm sarapan dari Berangkat)












18 Desember 2008

KLASIFIKASI PARPOL, CALEG DAN CAPRES PILIHAN RAKYAT (Departemen Agitasi dan Propaganda ILALANG)

KLASIFIKASI PARPOL, CALEG DAN CAPRES PILIHAN RAKYAT (Departemen Agitasi dan Propaganda ILALANG)

KRITERIA PARTAI POLITIK PILIHAN RAKYAT:

*Tidak berwatak sektarian

Artinya tidak membatasi atau mengkhususkan diri pada suatu symbol apapun, baik, ras, suku, dan agama. Hendaknya partai berwatak demokratis, bisa menaungi perbedaan yang berkewajiban menghargai identitas masyarakat.

*Berpihak pada kepentingan rakyat miskin

Partai harus membela dan bersandar pada kepentingan rakyat miskin, sebab selama ini apalagi menjelang pemilihan umum, mereka selalu dijadikan 'barang dagangan', suaranya hanya dipergunakan untuk meraup perolehan suara terbanyak bagi partai partai besar yang licik dengan kata lain mereka hanya dijadikan embel embel. Namun setelah itu mereka dilupakan. Maka itu partai harus berdiri di garis depan membela kepentingan rakyat miskin, bukan hanya menginginkan suaranya.

*Tidak sepakat dengan privatisasi

Artinya aset aset Negara tidak dikuasasi oleh sekelompok pengusaha pengusaha, sehingga keuntungan jatuh ke tangan mereka padahal seharusnya keuntungannya mengalir ke rakyat untuk menyejahterakan hajat hidup rakyat. Berangkat dari situ partai harus dengan tegas menolak privatisasi.

*Berpihak pada kedaulatan ekonomi nasional

Ekonomi kita selama ini didikte oleh asing dan pengusaha pengusaha besar Indonesia yang tidak memikirkan nasib bangsanya sendiri yang sengsara. Maka dari itu seharusnya ekonomi kita berdiri di atas kaki sendiri di atas kontrol mayoritas rakyat (pekerja), mandiri, jangan mau didikte oleh pihak asing. Mengembangkan industri nasional di tangan bangsa Indonesia. Partai harus mempunyai kedaulatan teguh membela ekonomi bangsa sendiri.

*Berpihak pada kepentingan buruh, tani, dan nelayan

Buruh, tani, dan nelayan adalah mayoritas masyarakat Indonesia.. Namun kondisi mereka ini selalu tertindas dan terpinggirkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada mereka. Partai harus peduli dengan nasib mereka, namun tidak sebagai jargon saja, tapi harus ikut memperjuangkannya.

KRITERIA CALON LEGISLATIF PILIHAN RAKYAT:

*Tidak melakukan money politik pada proses pencalonan.

Artinya tidak melakukan praktek KKN untuk memuluskan dan memenangkan jalan menuju kursi calon legislatif.

*Bersih dari korupsi

Berkaitan dengan tidak melakukan money politik, serta bukan tokoh yang pernah terlibat kasus korupsi.

*Tidak melakukan pelanggaran HAM

Bukan tokoh yang mempunyai rekam jejak pelanggaran HAM, baik tindakan teror, penculikan, dan pembunuhan terhadap individu atau sekelompok orang yang berseberangan atau berbeda pendapat dengan dirinya.

*Menjunjung tinggi nilai nilai humanisme.

Menghormati hukum dan hak hak asasi manusia, serta peduli terhadap nasib rakyat tertindas.

*Tidak berpaham eksklusifisme

Artinya tidak menutup diri atau mementingkan diri sendiri dan kawan kawan yang membantunya. Seharusnya berpihak pada kepentingan terlepas dari isu SARA dan golongan.

*Memiliki moralitas yang tinggi terhadap posisi dan peran kaum perempuan

Calon legislatif laki laki tidak memandang rendah terhadap calon legislatif perempuan. Mereka juga memiliki posisi dan hak yang sama untuk berpartisasi dalam pemilihan calon legislatif. Kesetaraan gender adalah prinsip pokok yang harus dipegang.

*Dekat dengan konstituen

Tidak hanya memanfaatkan dukungan rakyat ketika mendekati pemilihan, dan ditinggalkan begitu saja setelah menang atau setelah masa pemilihan caleg selesai. Harus dikenal baik oleh rakyat dan mempunyai nama yang besih di tengah rakyat, berdedikasi tinggi.

*Berani menentang kebijakan yang merugikan rakyat

KRITERIA CALON PRESIDEN PILIHAN RAKYAT:

*Tidak pernah terlibat pelanggaran HAM.

*Bukan dari kalangan militer

Terbukti selama ini militer tidak lebih daripada penindas rakyat sendiri, bahkan banyak juga yang berkiblat pada kepentingan asing maupun kepentingan elit lokal untuk menjaga kepentingan bisnis mereka di Indonesia. Mereka selalu melakukan pendekatan keamanan dengan kekerasan. Calon presiden harus tegas, berani membela kepentingan rakyat namun tidak berwatak militer.

*Bukan kroni orde baru

Bukan berasal dari sisa sisa orde baru. Baik wataknya maupun sikap politiknya yang cenderung pragmatis (berpikir jangka pendek) dan korup.

*Tidak pernah melakukan penjualan aset Negara

Tidak menggadaikan aset Negara kepada pihak asing. Aset aset Negara termasuk Telkomsel, Indosat, Pertamina, PLN, PERURI BULOG, Dirgantara, dll.

*Bukan antek antek imperialisme neoliberal

Bukan penjual bangsa sendiri dan tidak meghamba kepada pengusaha asing, artinya bukan penjual industri dalam negeri dan sektor sektor kepada asing.

*Tidak berpaham eksklusifisme dan sektarian

Tidak memihak salah satu golongan, suku, ras, dan agama.

*Berani secara terbuka menentang pengaruh dan kebijakan asing.

*Berani melawan tekanan lembaga donor (Bank Dunia, CGI)).

Menolak bantuan luar negeri yang pada hakekatnya menguntungkan sepihak dan merugikan pihak lain.

*Berani menghapuskan hutang luar negeri

Hutang luar negeri yang menyebabkan masyarakat Indonesia terjerat dalam lubang kemiskinan dan kesengsaraan terus menerus, maka itu kita butuh calon presiden yang punya komitmen untuk berani dan tegas dalam menghapuskan hutang luar negeri.

*Tidak pernah gagal dalam mempertahankan wilayah Negara.

Tidak pernah membiarkan kesenjangan ekonomi terjadi antara pemerintah pusat dengan daerah. Melakukan distribusi ekonomi secara adil akan mencegah terjadinya separatisme.

*Berpihak pada kesejahteraan buruh, tani, dan nelayan.

*Mampu membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya

*Mengalokasikan dana APBN lebih besar untuk sektor sektor produktif masyarakat. Seperti sektor pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

SUNDA NUSANTARA SEBAGAI INDUK BANGSA

SUNDA NUSANTARA SEBAGAI INDUK BANGSA

Sunda Nusantara merupakan salah satu sejarah yang sangat perlu kita pelajari dan kita ungkap bersama. Dengan sepintas orang dikacaukan dengan nama Sunda Kelapa. Pada dasarnya walaupun ada kemiripan nama, tetapi mempunyai makna lain. Sunda Kelapa identik dengan Batavia, Betawi, Jayakarta, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia sekarang ini.

Sedangkan Sunda Nusantara merupakan suatu Negara yang berbentuk Kerajaan dengan Pemerintahannya berdasarkan Konstitusi Parlementer Demokrasi Sejati Reformasi Kerakyatan dan Kemakmuran Bangsa Sunda Tanah Air di daratan Sunda Nusantara. Wilayah : Sunda Nusantara memiliki wilayah yang terbentang dari barat sampai timur dari Jawa sampai dengan Papuniginia (Irian), bentangan dari selatan sampai dengan utara, mulai dari Timor sampai
dengan selat Malaka-Singapura.

Dalam bentangan ini diklasifikasi dalam bentuk besar kecilnya Nusa (Pulau) itu sendiri dengan klasifikasi:

1.Klasifikasi kepulauan Sunda Besar :
Jawa(Jawa Dwipa), Sumatera (Andalas), Kalimantan (Borneo), Selat Malaka-Singapura, Papua Nuginia (Irian)

2.Klasifikasi Pulau Sunda Kecil :
Kepulauan Maluku, Bali, Lombok, Sumbawa, Timor, Sumba, Pulau2 kecil lainnya yang sampai sekarang masuk pengakuan Negara Kesatuan Republik Indonesia..

Bangsa :

Bangsa Sunda Nusantara sudah berumur 86000.000 (delapan puluh enam juta tahun silam) merupakan bangsa tertua di Asia Tenggara sebagai induk bangsa yang melahirkan bermacam-macam suku-suku di wilayah /daratan Sunda Nusantara-Sunda Melayu, yang sekarang berubah nama Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia.

Dari Nusantara ke Indonesia

Dari Nusantara ke Indonesia

Oleh : Agung Nugroho

Bangsa-Bangsa Dunia Menyebut Tanah Air

Kepulauan tanah air kita telah dikenal sejak jaman purba, banyak terdapat dalam catatan kuno bangsa-bangsa di dunia. Bangsa Tionghoa misalnya menyebut tanah air kita dengan Nan-Ha (Kepulauan Laut Selatan). Demikian juga dalam catatan kuno bangsa India, dimana nusantara
disebut dengan Dwipantara (Kepulauan Tanah seberang) yang berasal dari sangsekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang), hal ini dapat dibuktikan lewat kisah Ramaya karya pujangga Walmiki yang menceritakan pencarian terhadap Sinta istri Rama yang diculik Rahwana sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatera sekarang) yang terletak di kepulauan Dwipantara.

Sementara bangsa Arab menyebut tanah air kita dengan sebutan Jaza’ir Al-Jawi (Kepulauan Jawi) dimana kata ini diambil dari kata luban jawi (kemenyan jawa), dimana bangsa Arab mengenal kemenyan berasal dari pohon styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Orang
Arab kuno menganggap bahwa sumatera yang dalam bahasa Arab dikenal dengan Samathrah adalah jawa, bahkan juga Sulawesi (Sholibis), Sunda (Sundah) adalah Jawa, biasanya orang Arab
menyebut dengan Kulluh Jawi (Semuanya Jawa). Bahkan sampai hari ini masih ada orang Arab yang menyebut jamaah haji Indonesia dengan sebutan “Jawa”.

Bangsa-bangsa Eropa pada jaman dahulu menganggap bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Sementara daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah “Hindia”. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan
daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sementara mereka menyebut tanah air dengan “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai
adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).

Belanda pada saat menjajah tanah air menyebutkan tanah jajahan mereka dengan Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan Jepang menyebutnya dengan istilah To-Indo (Hindia Timur).

Dari Nusantara Menjadi Indonesia

Penggunaan nama Nusantara

Penggunaan nama Nusantara untuk menyebut tanah air kita pertama kali adalah Majapahit. Dimana nama Nusantara disebut dalam naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Dimana Nusantara dalam konsepsi kerajaan Majapahit dimaksudkan kepada pulau-pulau
diluar Jawa, sesuai dengan bahasa Sansekerta yang digunakan saat itu dimana Nusa yang berarti pula, dan Antara yang berarti luar atau seberang. Nama Nusantara semakin dikenal lewat sumpah palapa patih Gajah Mada yang tertulis : “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Barulah pada tahun 1920-an Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli) memperkenalkan nama memperkenalkan nama
untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata “India”. Nama tersebut adalah Nusantara, yang juga mengambil konsepsi Nusantaranya Majapahit. Namun oleh Dr. Setiabudi
diberi pengertian yang nasionalistis, dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudera”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi Nusantara yang modern. Dan istilah dari beliaulah nama Nusantar a dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternative dari nama Hindia Belanda.

Untuk sekedar menambah pengingatan kita, maka dapat kita lihat perbedaan antara Konsepsi Majapahit dan Dr. Setiabudi mengenai Nusantara. Konsepsi Majapahit, yang dimaksud Nusantara adalah pulau-pulau diluar Jawa, sementara Dr. Setiabudi yang dimaksud Nusantara adalah seluruh pulau-pulau yang terletak diantara dua benua dan dua samudera yang
didalamnya termasuk Jawa.

Selain Nusantara, sebenarnya pernah ada nama lain untuk menyebut tanah air kita, yaitu Insulinde yang berarti pulau, asal kata dari bahasa latin. Namun nama Insulinde ini kurang populer. Pencetusnya adalah Eduard Douwes Dekker (1820-1887).

Penggunaan Nama Indonesia

Kata Indonesia pertama kali dicetuskan oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh yang mengelola sebuah majalah ilmiah tahunan yaitu Journal Indian Archpelago and Eastren Asia (JIAEA) pada tahun 1847. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi Inggris George Samuel Windsor Earl (1813-1865) menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume iv tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On The Leading Characteristics Of The Papua, Australian And Malay-Polynesian Nations. Ia menegaskan dalam artikel tersebut sudah saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu
untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidakla tepat
dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan
nama : Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada
halaman 71 artikelnya tertulis : “...the inhabitants of the indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians”.

Ia sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (srilanka) dan Maldives (Maladewa). Earl berpendapat
juga bahwa bahasa Melayu dipakai diseluruh kepulauan ini. Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Logan lah yang pertama kali menciptakan kata Indonesia, masih dalam volume yang sama dalam JIAEA pada halaman 252-347, ia menulis artikel The Ethnology Of The Indian Archipelago. Ia sama dengan Earl yang beranggapan bahwa perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air, menurutnya istilah India Archipelago terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut
nama Indunesia yang tidak dipakai oleh Earl, namun olehnya huruf u diganti dengan huruf o agar ucapannya lebih baik, maka lahirlah istilah Indonesia.

Inilah untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul dalam dunia, dalam artikel tersebut Logan menulis : “Mr. Earl suggest the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of
Malayunesian. I prefer the prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonim for the Indian Islands or the Indian Archipelago”.

Namun ada pula pendapat lain bahwa yang pertama kali menciptakan kata Indonesia adalah Adlof Bastian (1826-1905). Hal ini dikarenakan ia menerbitkan buku Indonesien oder des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, dimana buku tersebut memuat hasil penelitiannya
ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 – 1880. Dengan terbitnya buku tersebut banyak kalangan sarjana Belanda yang menganggap Bastian lah yang menemukan kata Indonesia, hal ini dapat dilihat dalam Encyclopedie van Nederlandsh-Indie tahun 1918.

Sementara untuk kalangan bumi putera, orang yang petama kali menggunakan istilah Indonesia adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika ia dibuang ke negeri Belanda
tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-Bureau. Sejak saat itulah nama Indonesia semakin populer untuk menggantikan nama Hindia-Belanda, pada
1917 prof Cornelis Van Vollenhoven juga memperkenalkan kata Indonesisch sebagai
pengganti Indisch dan inlander (pribumi) diganti dengan indonesier (orang Indonesia).

Dengan semakin populernya sebutan Indonesia membuat Belanda mulai curiga dan mewaspadai terhadap pemakaian kata cipataan Logan itu. Hal ini disebabkan sejak 1920-an banyak tokoh-tokoh gerakan kemerdekaan menggunakan nama Indonesia. 1922, di negeri Belanda sebuah organisasi yang terbentuk dari tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging
berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia, bahkan nma majalah mereka pun ikut berubah dari Hindia Poetra berganti menjadi Indonesia Merdeka. Ditanah air Dr. Soetomo mendirikan Indonessische Studie Club pada tahun 1924. Pada tahun
itu juga PKH (Perserikatan Komunis Hindia) berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia, pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij
(Natipij). Akhirnya secara nasional nama Indonesia digunakan untuk menyebut tanah air yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 pada sumpah pemuda.

Perjuangan untuk mengantikan nama Hindia Belanda menjadi Indonesia, pernah dilakukan oleh tiga orang anggota Volksraad pada tahun 1939 yaitu : MH. Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan
Sutardjo Kartohadikusumo. Dimana mereka mengajukan mosi kepada pemerintah Hindia Belanda agar nama Indonesia diresmikan sebagai pengganti nama Hindia Belanda, namun Belanda menolak mosi tersebut.

Barulah pada tahun 1942 tepatnya 8 Maret 1942 bertepatan dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang, nama Hindia Belanda lenyap dan pada tanggal 17 agustus 1945 lahirlah Republik Indonesia.

15 Desember 2008

DPP AKSI DI KEDUBES AS

Memperingati Hari HAM Sedunia 10 Desember 2008
DPP GEMA NUSANTARA aksi damai

Jakarta(10/12) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Muda Nusantara (DPP GEMA Nusantara) melakukan aksi damai didepan kantor kedutaan Amerika Serikat di Jakarta. Aksi damai yang dilakukan dalam memperingati hari HAM Sedunia itu. Diikuti oleh pengurus DPP dan Kader GEMA Se-Jabotabek.

Aksi dimulai pada pukul 11.00 dibuka oleh korlap Aksi, Asep Firdaus Ketua Departemen Pengembangan Organisasi. Korlap membuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan disusul dengan mars GEMA Nusantara. Setalah itu dilanjutkan orasi dari Sekjend DPP GEMA Nusantara, Agung Nugroho.

Dalam statemennya, DPP menyerukan kepada PBB untuk tidak bersifat ambigu dalam memperjuangkan HAM. Dimana PBB begitu keras bersikap ketika negara berkembang atau dunia III yang melakukan pelanggaran HAM, namun PBB diam seribu bahasa jika yang melakukan pelanggaran HAM adalah negara adi daya seperti AS.

Selain itu DPP juga menyerukan kepada AS untuk segera menarik pasukan AS dari Irak, Stop intervensi politik terhadap nuklir damai Iran, bolivia, Venezuela, dan menghentikan strategi global ekonomi mereka yaitu penerapan pasar bebas yang terbukti telah banyak merugikan negara yang mereka paksa untuk menerapkannnya, serta juga menyerukan untuk sesegera mungkin menghentikan dan membubarkan NAMRU Lab. karena hanya digunakan sebagai praktek AS menguji virus-virus mematikan kepada rakyat Indonesia.

Aksi yang berlangsung tertib, ditutup pukul 13.00 dengan kembali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars GEMA NUSANTARA.(ag)

SEJARAH PENINDASAN PEREMPUAN

SEJARAH PENINDASAN PEREMPUAN
Oleh : Agung Nugroho
“Tulisan ini kupersembahkan untuk kaum perempuan sedunia, yang telah banyak berjasa dalam merubah peradaban manusia. Dan juga untuk seluruh kaum perempuan Indonesia yang sedang terus berjuang merebut kembali hak-haknya”

Pengantar

Berbicara tentang penindasan perempuan, memang penuh dengan kontrovesi. Banyak kalangan yang masih terhegemoni pemikiran superioritas laki-laki menganggap bahwa bukanlah penindasan jika perempuan diletakkan pada kodratnya. Sementara dikalangan yang memiliki pemikiran egaliter, menganggap bahwa persoalan kodrat tidaklah mengharuskan posisi perempuan menjadi tertindas.

Tulisan ini dimaksud untuk meluruskan cara pandangan kita terhadap posisi perempuan, tulisan ini tidak serta merta membela secara membabi-buta tanpa melihat dari akar sejarah dari mana awal ketertindasan perempuan.

Sejarah Perkembangan Masyarakat, Menemukan Akar Awal Penindasan PerempuanPeradaban manusia dibumi tidak serta merta langsung berbentuk peradaban maju, fase peradaban manusia sejalan dengan sejarah perkembangan masyarkat yang pernah terjadi di bumi ini. Sebelum muncul peradaban yang saat ini sesuai dengan perkembangan masyarakat yang juga terjadi saat ini.

Sebelumnya dilalu oleh berbagai fase perkembangan masyarakat, yaitu :
1.Jaman Komunal Primtif Nomaden
2.Jaman Pertanian Kolektiv Primitif
3.Jaman Perbudak
4.Jaman Industri

1.Jaman Komunal Primitif

Pada jaman ini kehidupan manusia masih bersifat kolektif, dimana pembagian tugas belum mengenal pemisahan berdasarkan gender (jenis kelamin) pembagian tugas baru berdasarkan fungsi saja. Laki - perempuan, tua - muda, semua memiliki tugas yang sama. Yaitu berburu, jaman ini tidak mengenal pengecualian. Mereka yang tak mampu ikut berburu tidak akan mendapat makan, mereka yang lemah baik laki-laki atau perempuan, perempuan-perempuan yang sedang mengandung atau melahirkan akan ditinggal kelompoknya yang hidup berpindah dari satu hutan ke hutan lain untuk mencari sumber makan.

Mereka-mereka yang ditinggal oleh kelompoknya banyak yang tak dapat bertahan hidup, tentu timbul pertanyaan mengapa begitu kejam jaman ini ? betul hal ini dianggap kejam jika kita melihat dari sisi norma yang ada dijaman kita saat ini.

Namun apa yang mereka lakukan saat itu sebatas untuk tidak terdapatnya beban kolektif, meningat apda saat itu belum ditemukannya tekhnologi. Mereka masih mengunakan dengan langsung apa yang mereka didapat dari alam, batu, kayu, dan bekas tulang-tulang binatang. Belum lagi alam yang mereka hadapi saat itu, yang masih ganas dan liar, dimana bahan makan belum banyak tersedia.

Sehingga jika mereka yang lemah dan tak dapat ikut berburu harus diberi makan, itu artinya mereka harus menambah beban mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka dan dirinya. Pada jaman ini tingkat kematian begitu tinggi, ini dapat dilihat dari bukti peninggalan yang terdapat dalam gua-gua purba yang ditemukan.

Dimana terdapat banyak tulang-tulang fosil bayi. Lantas bagaimana dengan regenerasi pada saat itu ? bertahannya keturunan mereka lebih disebabkan oleh kekuatan phisik individu, perempuan-perempuan yang memiliki kelebihan dalam hal phisiklah yang mampu bertahan hidup baik dirinya maupun anak yang mereka lahirkan. Dengan menggendong dan sambil menyusui mereka tetap ikut berburu. Tangan kiri mengendong, tangan kanan memegang alat untuk membunuh binatang. Tradisi ini masih diwarisi sampai jaman sekarang dimana kaum ibu banyak menyusui anaknya disebelah kiri.

2.Jaman Pertanian Kolektiv Primitif

Dengan seringnya mereka yang lemah dan perempuan hamil dan menyusui yang tak dapat ikut berburu ditinggal oleh kelompoknya. Lambat laun dari generasi ke generasi mereka mulai dapat beradaptasi dengan lingkungannya untuk dapat bertahan hidup. Disini mereka para perempuan menemukan sitim pertanian primitif dan peternakan primitif.Mereka melihat biji sisa makanan yang mereka makan, lama kelamaan bias tumbuh kecambah dan terus tumbuh menjadi pohon, berbunga dan berbuah. Mereka juga mencoba mejinakan hewan-hewan kecil yang dapat dipelihara dan dimakan. Dan akhirnya muncul-lah pertanian dan peternakan yang ditemukan oleh kaum perempuan.

Pada jaman ini perempuan memegang peranan penting dalam upaya menjinakan dan mengelola alam. Pada jaman inilah juga mulai ditemukan baju dari kulit pohon, dan binatang, dan rumah dengan atap dedaunan, dan mata bajak.

Waktu yang terus berputar, membuat kelompok yang dulu meninggalkan mereka kembali ke hutan tempat mereka dulu meninggalkan anggota kelompoknya yang tak dapat ikut berburu.

Begitu mereka lihat bahwa anggota kelompoknya yang dulu mereka tinggal dapat bertahan hidup, maka lahirlah kehidupan baru dari yang semula nomaden menjadi maden atau menetap. Bravo ! untuk kaum perempuan yang berhasil merubah peradaban !! Salute…untuk mereka yang begitu struggle menghadapi hidup..!!

Dijaman ini pertanian dikerjakan secara kolektif, belum ada pembagian tugas berdasarkan gender, sama halnya dengan jaman komunal primitif. Dijaman inipula mulai ditemukan pengobatan dan mulai munculnya orang yang berprofesi dukun. ikatan darah pada saat ini masih mengikuti ibunya.

3.Jaman Perbudakan

Jaman pertanian kolektif primitif berlangsung hingga ribuan tahun, berkembang dan berkembang hingga munculah spesialisasi dalam masyarakat. Dimana dengan mulai adanya tekhnologi, pemikiran manusia mulai berkembang. Mereka-mereka yang memiliki keahlian khusus dalam membuat alat, mulai meninggalkan pertanian. Dan hanya menukar alat yang mereka buat dengan hasil pertanian.

Pada akhirnya munculah ikatan yang dinamakan keluarga (Family), mereka yang memiliki anggota keluarga yang banyak otomatis memiliki hasil tani yang lebih banyak pula. Sementara mereka yang sedikit jumlah anggota keluarganya hanya memiliki sedikit hasil taninya.Perubahan alam yang membuat para keluarga yang memiliki hasil tani sedikit mulai kekurangan ahan pangan. Sehingga mau tidak mau meminjam dari keluarga yang memiliki jumlah anggota yang banyak.

Disinilah mulai muncul yang namanya hutang piutang. Mereka yang tak sanggup membayar hutang, maka lahan tanah dan alat produksinya disita oleh yang menghutang, sementara dirinya menjadi hamba untuk menggarap tanah bekas milikinya. Maka lahirlah jaman perbudakan…Dijaman perbudakaan inilah, posisi kaum perempuan mulai bergeser, dari yang tadinya ikut berperan secara ekonomi dan politik.

Peran perempuan sedikit demi sedikit mulai bergeser menjadi pekerja domestik (mengerjakan pekerjaan rumah tangga), walu masih terdapat sebagaian kecil perempuan yang masih memegang peranan secara ekonomi dan politik, namun sudah semakin kecil.Dijaman perbudakan mulai muncul perbedaan gender, dimana perempuan lebih murah harganya ketimbang budak laki-laki.

Dijaman ini pula para budak yang hendak menikahi budak perempuan maka wajib menyerahkan terlebih dulu calon istrinya kepada tuan budak untuk ditiduri. Pada jaman perbudakaan inilah mulai muncul kasta dalam kehidupan masyarakat. Mereka yang memiliki budak terbanyak menjadi pemimpin.

4.Jaman Feodal / Pertanian Modern

Pertentangan yang semakin kuat antara para budak dan tuan budak melahirkan revolusi kaum budak atau yang disebut “pemberontakan budak”. Dengan merdekanya para budak, berubalah system masyarakat, dari perbudakaan menjadi feodal. Mereka yang memiliki tanah pertanian mau tidak mau berkompromi untuk memberlakukan sistim upah.

Dijaman feodal ini posisi perempuan benar-benar tergeser dan masuk kedalam lembah pekerjaan domestic. Dijaman ini pulalah garis keturunan berubah jadi mengikuti bapak. Jaman ini juga disebut jaman patriakal, dimana dominasi laki-laki terhadap perempuan menjadi penuh.

Dijaman ini lahir satu kaum yaitu kaum pedagang.Dijaman ini perempuan tak ubahnya sebuah barang, yang hanya digunakan sebagai pemanis dan kejayaan kaum laki. Siapa yang banyak memiliki istri, merekalah yang dianggap berjaya dan terhormat. Sementara di posisi kaum perempuan sering terjadi tekanan batin, karena harus menghadapi kawin paksa.

Belum lagi ketika sudah bersuami mereka harus siap dimadu dengan istri-istri baru suaminya. Praktis dijaman feodal ini perempuan hanya diserahi tiga tugas yaitu : Sumur, Kasur dan Dapur. Padangan terhadap kaum perempuan pun semakin rendah mereka dianggap sebagai kaum yang lemah, dan harus diberi perlindungan oleh kaum laki-laki. Perekonomian, perdagangan, ilmu pengetahuan adalah hak kaum laki, memasak, urus anak, dan bersih-bersih rumah menjadi hak kaum perempuan.

5.Jaman Industri

Jaman feudal tumbang akibat berlangsungnya pemberontakan kaum buruh tani, yang ditunggangi oleh kaum pedagang yang merasa hak-haknya terlalu terbatas terhadap hak-hak para raja dan bangsawan. Pemberontakan ini mulai mengkikis hak-hak para raja dan bangsawan. Tumbangnya jaman feudal berganti dengan jaman industri, dimana semakin maju ketika ditemukannya mesin uap.

Namun perubahan ini tetap tidak dapat membebaskan peran perempuan, dimana para pengusaha masih melestarikan budaya feudal yang berlaku terhadap kaum perempuan. Diskriminai terhadap kaum perempuan semakin nyata, walaupun mereka menghargai persamaan hak namun diskriminasi berdasarkan gender masih berlangsung. Upah pekerja perempuan lebih murah, hak cuti hamil tidak diberikan, pekerjaan domestic masih menjadi lahan perempuan.

Sampai akhirnya terjadi gelombang aksi besar-besaran pada bulan maret tanggal 8, dimana kaum perempuan Amerika menuntut persamaan hak tanpa batas terhadap diri mereka. Maka lahirlah hari perempuan sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 8 Maret.Kondisi Kaum Perempuan Saat iniWalaupun keberhasilan telah dicapai, namun dibelahan bumi lainnya terutama di negera berkembang.

Dimana sisa-sisa kekuasaan dan tradisi feudal masih berlangsung. Posisi perempuan tidak menjadi lebih baik, persamaan hak walau sudah didapat tapi masih terus diperdebatkan. Pelecehan terhadap perempuan masih tinggi, pandangan terhadap perempuan masih sebtas pandangan sebagai obyek seksual laki-laki.

Akankah lahir kembali sebuah pemberontakan yang membuat kaum perempuan terbebas dari segala sekat perbedaan gender ? alam dengan roda sejarahnya yang akan menjawab. Tinggal kepada mereka yang merasa memiliki peradaban tinggi, sudah seharusnya merubah cara pandang kita terhadap kaum perempuan.

Kodrat alamiah perempuan hanya satu yaitu dapat melahirkan, tapi kodrat almiah tersebut rasanya kurang bijak jika kita tetap merendahkan peran perempuan, mengingat merekalah kaum yang pertama kali merubah wajah dunia. Atau kita masih ingin melanggengkan tradisi dan budaya jman perbudakaan ? lantas dapatkah kita mengklaim bahwa diri kita adalah orang yang memiliki peradaban yang tinggi ?

PRESIDEN CHAVEZ DESAK RAKYAT VENEZUELA SETUJUI AMENDEMEN KONSTITUSI

PRESIDEN CHAVEZ DESAK RAKYAT VENEZUELA SETUJUI AMENDEMEN KONSTITUSI
Karakas, 7/12 (ANTARA/AFP)- Presiden Hugo Chavez yang memperingati 10 tahun ia berkuasa, Sabtu waktu setempat mendesak rakyat Venezuela menyetujui amendemen konstitusi untuk memungkinkan dia berusaha untuk terpilih kembali untuk jangka waktu tidak terbatas.
"Kita telah menyetujui amendemen dibahas di Majelis Nasional," kata Chavez berjanji pada ribuan pendukungnya yang mengibar-ngibarkan bendera-bendera Venezuela dan Kuba. "Tandatangan-tandatangan akan dikumpulkan untuk mendukungnya," katanya.
Dalam pidatonya, Chavez, seorang mantan anggota pasukan payung, mengatakan pemilihannya tahun 1998 "telah membuka pintu pada satu era baru yang bersejarah" bagi negara yang kaya minyak, tetapi negara Amerika Selatan yang masih tergolong miskin.
Para anggota Majelis Nasional hampir seluruhnya setia pada Chavez, sementara oposisi memboikot pemilihan legislatif tahun 2005 dalam usaha untuk membuat lembaga itu tidak sah.
Satu amendemen konstitusi dapat diusulkan oleh 30 persen dari para anggota parlemen . Kemungkinan lain juga dapat diusulkan langsung oleh 15 persen dari para pemilih atau oleh presiden di Dewan Menteri.
Untuk mendapat kemenangan yang sah amendemen itu harus disetujui dalam satu referendum , yang menurut Chavez akan diselenggarakan Februari 2009.
"KIta harus menang pada jalan revolusi. Hanya dengan satu revolusi sosialis Venezuela akan memiliki satu masa depan. Ini adalah jalan menuju itu," kata Chavez.
Para anggota partai oposisi menegaskan bahwa mereka akan membuat Chavez tidak mudah.
"Kami siap melakukan perjuangan di semua bidang-- di pengadilan dan di jalan-jalan," kata Julio Borges dari partai opoosisi Justice First yang berhaluan kanan tengah.
Pada Desember 2007 , satu referendum yang berusaha untuk mengumumkan Venezuela sebagai satu negara sosialis dan mengizinkan terpilih kembali untuk jangka waktu yang tidak terbatas, gagal , yang merupakan kekalahan penting pertama Chavez dalam pemungutan suara.

12 Desember 2008

AKSI DAMAI HARI HAM SEDUNIA

LATAR BELAKANG

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar setiap manusia untuk hidup aman, nyaman, dan terbebas dari segala bentuk kekerasan yang dilakukan negara. Namun pada kenyataannya masih banyak pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi diseluruh belahan dunia, terutama pelanggaran HAM yang diakibatkan oleh perang baik perang yang dilakukan secara phisik maupun perang yang dilakukan melalui invasi sistim ekonomi.

Pelanggaran HAM secara global ini cenderung dilakukan oleh negara-negara maju yang kuat secara militer maupun ekonomi dan mengklaim dirinya sebagai penegak HAM yaitu Amerika Serikat. Sementara PBB sebagai organisasi penjaga keamanan dunia yang diharapkan mampu sebagai motor penegakkan HAM diseluruh dunia dengan berlandaskan piagam hak asasi manusia ternyata tidak mampu berbuat banyak dalam menyelesaikan masalah pelanggaran HAM diseluruh dunia, ketika pelakunya adalah negara adi daya.

Ada dua hal mendasar pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Amerika Serikat :

1. Peperangan yang mereka lakukan dengan dalih melawan terorisme, justru membuat rakyat dimana negaranya menjadi sasaran invasi AS ter-teror oleh perang tersebut. Contoh yang ada didepan mata adalah kasus Irak, sangsi terhadap Iran, perang Afghanistan, Intervensi politik di Bolivia, Venuzuela, serta penyiksaan di penjara Guantanamo, dll.

2. Strategi Ekonomi Global yang dilakukan oleh AS dengan memaksa negara-negara lainnya untuk menerapkan sistim pasar bebas demi menyelamatkan ekonomi mereka. Pada kenyataannya telah banyak merampas HAM rakyat dinegeri-negeri berkembang dibidang perekonomi, terutama banyak dirasakan oleh petani, buruh dan nelayan.

Berdasarkan kenyataan kenyataan tersebut. Maka dari itu kami dari Gerakan Muda Nusantara akan melakukan sebuah aksi moral agar dunia melihat betapa banyak pelanggaran HAM dilakukan oleh negara yang mengklaim dirinya sebagai penegak HAM, serta untuk menunjukan betapa mandulnya PBB ketika berhadapan dengan kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara adi daya.

MAKSUD DAN TUJUAN

- Menunjukan betapa banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh AS yang telah melakukan peperangan dimana-mana dengan dalih melawan terorisme yang justru ter-terornya kehidupan rakyat. Serta juga untuk menunjukan kepada dunia bahwa strategi ekonomi pasar bebas yang diterapkan oleh AS telah banyak melanggar HAM ditingkat kehidupan rakyat.
- Menunjukan kemandulan PBB dalam upaya menegakan HAM di dunia, ketika PBB berhadapan dengan negara adi daya yang melakukan pelanggran HAM

WAKTU DAN TEMPAT

Rabu, 10 Desember 2008
Pukul : 11.00 WIB
Kedubes AS dan Gedung perwakilan PBB Indonesia

WELL COME TO BLOGS US


BLOG'S INI DIPERUNTUKAN KEPADA SELURUH KADER-KADER GEMA AGAR DAPAT MENGETAHUI SEJAUH MANA PERKEMBANGAN ORGANISASI